Langsung ke konten utama

EGO || Puisi Ell Wiwin

sumber: hipwe.com

EGO


Darah panas meluapkan amarah

Ego dapat meremukkan tulang

Suara hati menjerit lepas kendali

Adakah yang bisa mengenal hatiku?

 

Kekeringan iman menjadikan orang kesepian

Sungai yang berdesir mencoba membasuh diri

Siapa yang dapat menepis debu setelah melekat?

 

Tangisan menjadi hobi baru

Rintikan air mata menetes menjadi tak bermakna

Ketika waktunya tiba air mata menjadi dingin

Hambar rasa dan tawar hati

 

Kehangatan cinta terlalu jauh untuk dirangkul

Memeluk jiwa dalam kerinduan yang tak terelakkan

Panas dingin berdesir mengisi hati yang pilu

Masihkan Engkau di sana menungguku?

 

Memelihara cinta di dasar hati dapat mengharumkan jiwa

Namun cinta siapa yang masih bisa berakar?

Keegoisan mengembangkan cinta yang fana

Menaburkan duri di hati orang lain dan memuja diri

 

Kebaikan dan kesucian bagaikan buruan di tengah hiruk pikuk dunia

Menjadikan penglihatan dan pendengaran tajam

Setiap orang membawa batu timbangan di tangan kiri

Sedang tangan kanan membawa tombak

 

Kesalahan dan kebaikan akan diterjemahkan menurut pengertiannya masing-masing

semua orang akan menjadi hakim untuk orang lain.

Menjadi orang lemah adalah kesalahan terbesar

Namun siapa yang dapat memurnikan hati dan menyegarkan jiwa?



Komentar

  1. Biar darah panas, hati tetap dingin.

    Sementara cinta pun tetap lembut dan indah!

    πŸ‘πŸ‘πŸ‘πŸ˜€πŸ˜€

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sedap kk den. πŸ˜‚πŸ˜‚πŸ‘

      Hapus
    2. Luar biasa. cinta membuat kita lemah lembut. salom

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Misa Syukur Hut Ke-51 KORPRI Tingkat Kecamatan Nita-Kabupaten Sikka-Provinsi Nusa Tenggara Timur

  Pater Stef Dampur, SVD. Oleh: Pater Ephang Yogalupi *) Hari ini, Senin, 28 November 2022. Hujan tak terbendung lagi. Ada rasa cemas singgah di hati: "Akankah hujan terus hingga malam? Bagaimana dengan misa syukur hari ulang tahun (HUT) ke-51 Korps Pegawai Republik Indonesia (KORPRI) tingkat Kecamatan Nita yang sudah sejak minggu lalu disepakati? Saya pasrah kepada Tuhan sembari meneguhkan hati camat Nita, Bapak Avelinus Yuvensius dan staf yang juga was-was. ** Dalam agenda yang disepakati, misa dimulai pukul 16.15 WITA tapi cuaca tidak mendukung. Kami sengaja menunda misa hingga hujan reda. Puji tuhan, pada pukul 16. 45 WITA hujan berhenti meskipun langit tetap tidak secerah hari sebelumnya. Ketika cuaca membaik maka bertempat di kapela susteran   fransiskan nita-maumere, kami mulai merayakan misa syukur (pkl. 16.50 wita). Sang komentator pun mulai membacakan komentar pembuka. Koor sudah siap. Lalu lagu pembukaan pun dilantunkan. Terdengar suara koor yang merdu. Di sana

Hidup Selibat dalam Gereja Katolik: Berkah dan Tantangannya | Opini Senus Nega

Senus Nega | Mahasiswa Semester VIII STFK Ledalero I.           Pendahuluan   Dalam perjalanan sejarah hingga saat ini, di dalam Gereja Katolik terdapat satu panggilan hidup yang unik dan berharga yakni pilihan hidup selibat. Panggilan itu bersifat pribadi. Berkenaan dengan itu, Karol Wojtyla menyatakan ‘bahwa ada suatu jalan khusus bagi perkembangan setiap pribadi kalau diikuti, suatu jalan khusus baginya untuk memberikan seluruh hidupnya bagi pelayanan atau pengabdian terhadap sejumlah nilai tertentu. [1] Pemberian diri merupakan substansi setiap pilihan hidup, entah menikah atau selibat. Secara sederhana, hidup selibat berarti berani memilih untuk tidak menikah dengan tujuan untuk memfokuskan pelayanan dan pemberian diri secara total kepada Tuhan. Pilihan hidup selibat bukan berarti meninggalkan seksualitas atau alergi bila berbicara mengenai seksualitas. Dalam hubungan dengan hidup selibat, seksualitas manusia tetap merupakan anugerah Tuhan yang amat luhur dan berharga. Etika Kris

NARASI KECIL JUMAT PERTAMA DESEMBER 2021

  Pater Stef Dampur, SVD. (Kegiatan Rohani Bersama Organisasi Gerejawi Sta. Anna, Paroki St. Yosef Wairpelit-KUM) Oleh: Ephang Yogalupi * I. Prolog: Sudah menjadi "tradisi" di Paroki Wairpelit Maumere bahwa misa Jumat Pertama yang didedikasikan kepada Hati Amat Kudus Tuhan Yesus senantiasa dirayakan di Gereja Pusat Paroki. Mayoritas umat yang hadir dan terlibat adalah "Mama-mama Santa Anna". II. Bersama Santa Anna Wairpelit di Napung Kabor Pernahkah Anda pergi ke Napung Kabor Maumere? Kalau Anda belum pergi, saya akan mengantar Anda ke sana lewat deskrpisi sederhana ini. Titik star kita adalah Gereja Paroki Santo Yosef Wairpelit. Kita menuju arah timur. Kita menyusuri Ribang, Woloara, Hoba dan Nangalimang. Setiba di Nangalimang, kita mesti jeli. Di tikungan halus itu biasa terjadi kecelakaan maut yang merenggut nyawa anak manusia. Anda mesti me-rem laju kendaraan Anda, entah mobil maupun sepeda motor. Saat menuju Napung Kabor, Anda mengambil rute bel