Langsung ke konten utama

Antologi Puisi | Maria Chey



 PERIHAL

Mari kita kenang peristiwa kemarin

Tentang Jumpa tanpa rencana

Tentang rasa yang diam-diam bertamu

Tentang kisah yang tanpa sengaja terkenang

Waktu itu,

Ketika kita mencuri mimpi

Dalam Jubah yang masih harum.


ADAM

Kau sayati Cinta dengan goresan pengkhianatan

Pada janji yang tak mampu kau simpan,

merobek Cerita dengan ketidaksetiaan

 

Dengan sadar kau injak ketulusan,

Melumpuhkan kepercayaan yang baru dibangun

Kemudian bertingkah seolah tak punya kesalahan

 

Kau hentikan kerinduan perihal mimpi yang belum tuntas,

Bermain bersama api di bawah hujan yang baru pergi

Agar tak terlihat bekas percik yang sudah jatuh dihapus basah

 

Ini Duka bagi sang pencinta,

Mematikan seluruh ingin untuk mengulang,

Tangis mulai menghujani pipi

Bersihkan luka yang sudah berdarah

 

Adam,

Kau tidak akan menatap Setia ini lagi,

Tidak untuk memeluknya kembali,

Sebab setelah waktu duka ini selesai,

Dia benar benar tak akan kembali


HAWA

Kau peluk kenangan dalam doa

Saat temu tak juga kau dapati

Dalam rindu yang keras kepala

Dalam waktu yang tak dapat bersahabat

 

Kau menanti kepulangan,

Pada jalan panjang yang masih sepi

Tak juga kau temui tanda kehadiran

Hingga kau putuskan tuk kembali

 

Di penantian itu,

Kau tahu lelahmu tak cukup kuat tuk menunggu lebih lama

 

Kau pulang,

Bukan pada rumahmu!

Pada penantian yang sudah saatnya kau ubah.





Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Misa Syukur Hut Ke-51 KORPRI Tingkat Kecamatan Nita-Kabupaten Sikka-Provinsi Nusa Tenggara Timur

  Pater Stef Dampur, SVD. Oleh: Pater Ephang Yogalupi *) Hari ini, Senin, 28 November 2022. Hujan tak terbendung lagi. Ada rasa cemas singgah di hati: "Akankah hujan terus hingga malam? Bagaimana dengan misa syukur hari ulang tahun (HUT) ke-51 Korps Pegawai Republik Indonesia (KORPRI) tingkat Kecamatan Nita yang sudah sejak minggu lalu disepakati? Saya pasrah kepada Tuhan sembari meneguhkan hati camat Nita, Bapak Avelinus Yuvensius dan staf yang juga was-was. ** Dalam agenda yang disepakati, misa dimulai pukul 16.15 WITA tapi cuaca tidak mendukung. Kami sengaja menunda misa hingga hujan reda. Puji tuhan, pada pukul 16. 45 WITA hujan berhenti meskipun langit tetap tidak secerah hari sebelumnya. Ketika cuaca membaik maka bertempat di kapela susteran   fransiskan nita-maumere, kami mulai merayakan misa syukur (pkl. 16.50 wita). Sang komentator pun mulai membacakan komentar pembuka. Koor sudah siap. Lalu lagu pembukaan pun dilantunkan. Terdengar suara koor yang merdu. Di sana

Hidup Selibat dalam Gereja Katolik: Berkah dan Tantangannya | Opini Senus Nega

Senus Nega | Mahasiswa Semester VIII STFK Ledalero I.           Pendahuluan   Dalam perjalanan sejarah hingga saat ini, di dalam Gereja Katolik terdapat satu panggilan hidup yang unik dan berharga yakni pilihan hidup selibat. Panggilan itu bersifat pribadi. Berkenaan dengan itu, Karol Wojtyla menyatakan ‘bahwa ada suatu jalan khusus bagi perkembangan setiap pribadi kalau diikuti, suatu jalan khusus baginya untuk memberikan seluruh hidupnya bagi pelayanan atau pengabdian terhadap sejumlah nilai tertentu. [1] Pemberian diri merupakan substansi setiap pilihan hidup, entah menikah atau selibat. Secara sederhana, hidup selibat berarti berani memilih untuk tidak menikah dengan tujuan untuk memfokuskan pelayanan dan pemberian diri secara total kepada Tuhan. Pilihan hidup selibat bukan berarti meninggalkan seksualitas atau alergi bila berbicara mengenai seksualitas. Dalam hubungan dengan hidup selibat, seksualitas manusia tetap merupakan anugerah Tuhan yang amat luhur dan berharga. Etika Kris

NARASI KECIL JUMAT PERTAMA DESEMBER 2021

  Pater Stef Dampur, SVD. (Kegiatan Rohani Bersama Organisasi Gerejawi Sta. Anna, Paroki St. Yosef Wairpelit-KUM) Oleh: Ephang Yogalupi * I. Prolog: Sudah menjadi "tradisi" di Paroki Wairpelit Maumere bahwa misa Jumat Pertama yang didedikasikan kepada Hati Amat Kudus Tuhan Yesus senantiasa dirayakan di Gereja Pusat Paroki. Mayoritas umat yang hadir dan terlibat adalah "Mama-mama Santa Anna". II. Bersama Santa Anna Wairpelit di Napung Kabor Pernahkah Anda pergi ke Napung Kabor Maumere? Kalau Anda belum pergi, saya akan mengantar Anda ke sana lewat deskrpisi sederhana ini. Titik star kita adalah Gereja Paroki Santo Yosef Wairpelit. Kita menuju arah timur. Kita menyusuri Ribang, Woloara, Hoba dan Nangalimang. Setiba di Nangalimang, kita mesti jeli. Di tikungan halus itu biasa terjadi kecelakaan maut yang merenggut nyawa anak manusia. Anda mesti me-rem laju kendaraan Anda, entah mobil maupun sepeda motor. Saat menuju Napung Kabor, Anda mengambil rute bel