Hampa Menua
Tak ada suara yg menyahut di langit
Hampa menua terasa dijiwa
Semuanya piluh penuh membisu
Tak tenang
rindu mengalun
Mengokohkan hening dalam kesendirian
Aku yang adalah jiwa penyendiri
Merebahkan tubuhku pada bahu pilu
Menyandarkan kehampaanku pada langit berlapis
gelap
Karena dalam kesendirianku tak ada yang menemani
Kini malamku hanya mengokohkan hening
Tanpa runding yang merundingnya
Semuanya kosong tanpa sua
Tanpa saling mendekat yang menjauh
(Benteng, 18 April 2021)
Sahabat
Malam
Kembali ku bergurau pada malam
merajut bersamanya dalam gubatan
nuansa melodi hening
Merapal disetiap Kata dalam nama rindu
Yang akan menjadi teman untuk bersemi
Aku yang adalah teman sejatinya si
malam
Berbincang menukar logika kami
lewat rembulan yang menyinar canda
kami
Senyum bahagia menopang gurau kami
Langit yang adalah menjadi Saksi gurau
aku dan malam
Memanjakan daku dalam dekapannya
Menepis syair -syair rindu dalam perbincangan
Supaya daku lekas menenang
Cerita
Pagi
Senyum menegur pagi
Manyapa dengan santun
Dan membentang senandung cinta
Yang melompang hingga ufuk fajar
Mengurai serumpun bait kasih
Dalam pelukan sang mentari
Hingga menepis riah pada ending
Dicerita pagi
(Benteng,10 Maret 2021)
Mantap Nu! πππππ
BalasHapusKren enu. Tingkatkanπππ
BalasHapusAsyik" ππ
BalasHapusKeren enu. Tingkatkn ya. π
BalasHapus