Langsung ke konten utama

Pemaparan Program Seksi-seksi Paguyuban Fratres Asal Manggarai Raya Periode 2022/2023

 

Paguyuban Fratres SVD asal Manggarai Raya

                Selasa, 29 September 2022, segenap anggota Paguyuban Fratres SVD asal Manggarai Raya mengadakan pemaparan program dari seksi-seksi fratres 2022/2023. Pemaparan program bertempat di kantin IFTK Ledalero. Pertemuan berjalan dengan lancar dengan beberapa keputusan penting yang perlu diperhatikan oleh anggota paguyuban.

            Dalam kata sambutannya, Fr. Yudi Jehali selaku ketua Fratres menegaskan adanya perancangan program-program fratres yang teratur dan tidak bertabrakan satu dengan yang lainnya. “Dalam kepengurusan Fratres Manggarai, kita tidak memiliki program khusus untuk dijalankan dalam satu tahun ke depannya. Ada beberapa program yang menjadi perhatian bersama kita pada malam hari ini, mencakup kegiatan Live In saat liburan nanti, penerbitan buletin La’at Natas 2022/2023, dan penyerahan keuangan paguyuban” tegas Yudi dalam kata sambutannya.

            Terkait Live In, dalam pertemuan tersebut, mayoritas anggota Paguyuban cenderung memilih Paroki di Manggarai Barat untuk dijadikan tujuan kegiatan live-in. Kami akan menyebutkan nama Paroki menurut urutan hasil voting: 1. Ranggu, 2. Bari, dan 3. Pacar. 

        Dari ketiga Paroki ini akhirnya kami memutuskan untuk memilih Ranggu, sambil menunggu komunikasi efektif dan kontak personal kepada Pastor Paroki Ranggu. 

    “Sebaiknya kegiatan Live In  kita pada liburan nanti bertempat di wilayah bagian barat dari Manggarai. Hal itu karena Manggarai Timur dan Manggarai Tengah sebelumnya telah mendapat porsinya masing-masing”, tandas Pater Stef Dampur, SVD selaku moderator paguyuban.

            Penempatan Ranggu sebagai tempat Live In juga diperoleh dari hasil voting anggota paguyuban dengan peroleh suara; Ranggu berjumlah 16 suara, Bari berjumlah 13 suara, dan Pacar tanpa suara. Keputusan Live In itu pun masih bersifat sementara sebelum dikomunikasikan dengan Pastor Paroki Ranggu.

            Sementara itu, kesepakatan bersama mengenai tema La’at Natas 2022/2023 adalah dengan tema, “Gereja dan Politik di Tanah Congka Sae”. Tema ini masih bersifat sementara dan akan didiskusikan lebih lanjut oleh seksi terkait.

            Setelah pemilihan tema La’at Natas, agenda terakhir yang dilakukan adalah penyerahan keuangan paguyuban dari bendahara lama, Fr. Fergi Darut, SVD kepada Fr. Aping Suwardi, SVD sebagai benadahara baru. Dalam penyerahan itu, P. Stef berpesan agar Fr. Aping sebagai bendahara baru mesti belajar dari pengeloaan keuangan bendahara lama yang transparan dan bertanggung jawab. 


Penyerahan keuangan Paguyuban, (ket. kiri: Fr. Fergi Darut, kanan: Fr. Aping)

                                

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Misa Syukur Hut Ke-51 KORPRI Tingkat Kecamatan Nita-Kabupaten Sikka-Provinsi Nusa Tenggara Timur

  Pater Stef Dampur, SVD. Oleh: Pater Ephang Yogalupi *) Hari ini, Senin, 28 November 2022. Hujan tak terbendung lagi. Ada rasa cemas singgah di hati: "Akankah hujan terus hingga malam? Bagaimana dengan misa syukur hari ulang tahun (HUT) ke-51 Korps Pegawai Republik Indonesia (KORPRI) tingkat Kecamatan Nita yang sudah sejak minggu lalu disepakati? Saya pasrah kepada Tuhan sembari meneguhkan hati camat Nita, Bapak Avelinus Yuvensius dan staf yang juga was-was. ** Dalam agenda yang disepakati, misa dimulai pukul 16.15 WITA tapi cuaca tidak mendukung. Kami sengaja menunda misa hingga hujan reda. Puji tuhan, pada pukul 16. 45 WITA hujan berhenti meskipun langit tetap tidak secerah hari sebelumnya. Ketika cuaca membaik maka bertempat di kapela susteran   fransiskan nita-maumere, kami mulai merayakan misa syukur (pkl. 16.50 wita). Sang komentator pun mulai membacakan komentar pembuka. Koor sudah siap. Lalu lagu pembukaan pun dilantunkan. Terdengar suara koor yang merdu. Di sana

Hidup Selibat dalam Gereja Katolik: Berkah dan Tantangannya | Opini Senus Nega

Senus Nega | Mahasiswa Semester VIII STFK Ledalero I.           Pendahuluan   Dalam perjalanan sejarah hingga saat ini, di dalam Gereja Katolik terdapat satu panggilan hidup yang unik dan berharga yakni pilihan hidup selibat. Panggilan itu bersifat pribadi. Berkenaan dengan itu, Karol Wojtyla menyatakan ‘bahwa ada suatu jalan khusus bagi perkembangan setiap pribadi kalau diikuti, suatu jalan khusus baginya untuk memberikan seluruh hidupnya bagi pelayanan atau pengabdian terhadap sejumlah nilai tertentu. [1] Pemberian diri merupakan substansi setiap pilihan hidup, entah menikah atau selibat. Secara sederhana, hidup selibat berarti berani memilih untuk tidak menikah dengan tujuan untuk memfokuskan pelayanan dan pemberian diri secara total kepada Tuhan. Pilihan hidup selibat bukan berarti meninggalkan seksualitas atau alergi bila berbicara mengenai seksualitas. Dalam hubungan dengan hidup selibat, seksualitas manusia tetap merupakan anugerah Tuhan yang amat luhur dan berharga. Etika Kris

NARASI KECIL JUMAT PERTAMA DESEMBER 2021

  Pater Stef Dampur, SVD. (Kegiatan Rohani Bersama Organisasi Gerejawi Sta. Anna, Paroki St. Yosef Wairpelit-KUM) Oleh: Ephang Yogalupi * I. Prolog: Sudah menjadi "tradisi" di Paroki Wairpelit Maumere bahwa misa Jumat Pertama yang didedikasikan kepada Hati Amat Kudus Tuhan Yesus senantiasa dirayakan di Gereja Pusat Paroki. Mayoritas umat yang hadir dan terlibat adalah "Mama-mama Santa Anna". II. Bersama Santa Anna Wairpelit di Napung Kabor Pernahkah Anda pergi ke Napung Kabor Maumere? Kalau Anda belum pergi, saya akan mengantar Anda ke sana lewat deskrpisi sederhana ini. Titik star kita adalah Gereja Paroki Santo Yosef Wairpelit. Kita menuju arah timur. Kita menyusuri Ribang, Woloara, Hoba dan Nangalimang. Setiba di Nangalimang, kita mesti jeli. Di tikungan halus itu biasa terjadi kecelakaan maut yang merenggut nyawa anak manusia. Anda mesti me-rem laju kendaraan Anda, entah mobil maupun sepeda motor. Saat menuju Napung Kabor, Anda mengambil rute bel