Langsung ke konten utama

Surat Cinta Teruntuk Mama | Puisi Fergi Darut

 

Fr. Fergi Darut SVD | Mahasiswa STFK Ledalero Semester III

....

Selamat pagi, kekasihku. Kabarmu, bagaimana? Semoga cintamu yang pandai menjelma, pagi, siang dan malam itu, baik-baik saja.

Seperti tahun-tahun lalu, Desember selalu menjadi pulang yang paling dinantikan. Sekalipun, sebentar dan dalam rupa puisi.

Namun, tidak kurang caraku memelukmu erat.

Desember ini kali, aku hendak menceritakan perihal merayakan HARI IBU tanpa kehadiranmu di sini.

Rasa-rasanya, segala yang kuperjuangkan tentang Desember, sia-sia belaka. Sebab, tak ada yang mampu menjadi alasan, keegoisan apa yang membuatku merasa tersakiti, selain karena mencintai dan merindukanmu dengan sangat.

Kuingat desember-desember yang lalu, menciummu dengan sangat, diperayaan hari IBU. Sambil membisikan dengan sederhana, selamat hari  IBU, sayang. Semoga kehidupanmu selalu membahagiakan. Selalu ada amin di setiap semoga. Amin-kataku.

Saat itu, aku bersih keras untuk selalu menjadikan setiap desember sebagai hari pulang yang paling membahagiakan.

~

Perihal desember-desember yang lalu, desember ini kali, aku juga telah merencanakan segalanya. Perihal merayakan hari ibu dan pulang yang membahagiakan.

Namun, seakan-akan semua yang kurencanakan sia-sia belaka. Aku tidak tahu, apa sebabnya. Yang pasti, ada satu dua alasan penting yang membuatmu, aku dan Desember, bukan pulang yang paling dikenang.

Aku tahu, engkau pasti terluka. Perihal aku dan Desember yang merasa terluka.

Namun aku yakin, Cintamu yang tak pernah usai akan selalu menghormati setiap perjalananmu, perjalananku dan Desember yang paling membahagiakan.

 Baja Juga:https://svdlaatnatas.blogspot.com/2020/12/cerpen-ryan-tap-selamat-natal-ibu.html

Meski pedih rasanya, kuperjuangkan dengan sangat dan dengan lantang mengucapkan:

SELAMAT HARI IBU, UNTUKMU SAYANG. Betapa aku mencintaimu dengan sangat. Semoga, engkau baik-baik saja.

Dipeluk semesta aku selalu mendoakanmu dengan sangat. Dan betapa selalu merindukan desember-desember yang lalu.

~

Dari Anakmu.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Misa Syukur Hut Ke-51 KORPRI Tingkat Kecamatan Nita-Kabupaten Sikka-Provinsi Nusa Tenggara Timur

  Pater Stef Dampur, SVD. Oleh: Pater Ephang Yogalupi *) Hari ini, Senin, 28 November 2022. Hujan tak terbendung lagi. Ada rasa cemas singgah di hati: "Akankah hujan terus hingga malam? Bagaimana dengan misa syukur hari ulang tahun (HUT) ke-51 Korps Pegawai Republik Indonesia (KORPRI) tingkat Kecamatan Nita yang sudah sejak minggu lalu disepakati? Saya pasrah kepada Tuhan sembari meneguhkan hati camat Nita, Bapak Avelinus Yuvensius dan staf yang juga was-was. ** Dalam agenda yang disepakati, misa dimulai pukul 16.15 WITA tapi cuaca tidak mendukung. Kami sengaja menunda misa hingga hujan reda. Puji tuhan, pada pukul 16. 45 WITA hujan berhenti meskipun langit tetap tidak secerah hari sebelumnya. Ketika cuaca membaik maka bertempat di kapela susteran   fransiskan nita-maumere, kami mulai merayakan misa syukur (pkl. 16.50 wita). Sang komentator pun mulai membacakan komentar pembuka. Koor sudah siap. Lalu lagu pembukaan pun dilantunkan. Terdengar suara koor yang merdu. Di sana

Hidup Selibat dalam Gereja Katolik: Berkah dan Tantangannya | Opini Senus Nega

Senus Nega | Mahasiswa Semester VIII STFK Ledalero I.           Pendahuluan   Dalam perjalanan sejarah hingga saat ini, di dalam Gereja Katolik terdapat satu panggilan hidup yang unik dan berharga yakni pilihan hidup selibat. Panggilan itu bersifat pribadi. Berkenaan dengan itu, Karol Wojtyla menyatakan ‘bahwa ada suatu jalan khusus bagi perkembangan setiap pribadi kalau diikuti, suatu jalan khusus baginya untuk memberikan seluruh hidupnya bagi pelayanan atau pengabdian terhadap sejumlah nilai tertentu. [1] Pemberian diri merupakan substansi setiap pilihan hidup, entah menikah atau selibat. Secara sederhana, hidup selibat berarti berani memilih untuk tidak menikah dengan tujuan untuk memfokuskan pelayanan dan pemberian diri secara total kepada Tuhan. Pilihan hidup selibat bukan berarti meninggalkan seksualitas atau alergi bila berbicara mengenai seksualitas. Dalam hubungan dengan hidup selibat, seksualitas manusia tetap merupakan anugerah Tuhan yang amat luhur dan berharga. Etika Kris

NARASI KECIL JUMAT PERTAMA DESEMBER 2021

  Pater Stef Dampur, SVD. (Kegiatan Rohani Bersama Organisasi Gerejawi Sta. Anna, Paroki St. Yosef Wairpelit-KUM) Oleh: Ephang Yogalupi * I. Prolog: Sudah menjadi "tradisi" di Paroki Wairpelit Maumere bahwa misa Jumat Pertama yang didedikasikan kepada Hati Amat Kudus Tuhan Yesus senantiasa dirayakan di Gereja Pusat Paroki. Mayoritas umat yang hadir dan terlibat adalah "Mama-mama Santa Anna". II. Bersama Santa Anna Wairpelit di Napung Kabor Pernahkah Anda pergi ke Napung Kabor Maumere? Kalau Anda belum pergi, saya akan mengantar Anda ke sana lewat deskrpisi sederhana ini. Titik star kita adalah Gereja Paroki Santo Yosef Wairpelit. Kita menuju arah timur. Kita menyusuri Ribang, Woloara, Hoba dan Nangalimang. Setiba di Nangalimang, kita mesti jeli. Di tikungan halus itu biasa terjadi kecelakaan maut yang merenggut nyawa anak manusia. Anda mesti me-rem laju kendaraan Anda, entah mobil maupun sepeda motor. Saat menuju Napung Kabor, Anda mengambil rute bel